Sabtu, 21 Mei 2011

Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Konsep Ketuhanan Dalam Islam
Setelah Anda membaca tulisan ini, Anda dapat memahami poin-poin berikut ini:
1. Filsafat Ketuhanan dalam Islam.

Siapakah Tuhan itu?
Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan.
Tuhan Menurut Agama-agama Wahyu.
Pembuktian Wujud Tuhan.

2. Keimanan dan Ketakwaan

Pengertian Iman
Wujud Iman
Proses Terbentuknya Iman
Tanda Orang Beriman
Korelasi Keimanan dan Ketakwaan

3. Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern.

Problematika, Tantangan, dan Resiko dalam Kehidupan Modern.
Peran Iman dan Takwa dalam Menjawab Problema dan Tantangan Kehidupan Modern.

Istilah-istilah Penting:

Ibadah Mahdhah: ibadah yang sudah ditentukan macam, cara, waktu, dan bacaannya.
Spiritualistis Islam: Ciri/kerohanian Islam
Karakter Islam: Watak/sifat/tabiat Islam.
Pola pikir teologis: pola pikir berkenaan dengan ilmu ke-Tuhanan.
Bersifat azali: wujud yang terbentuk secara abadi tanpa adanya permulaan.

Sasaran Pembelajaran:

Menjelaskan perbedaan pandangan Max Muller, Andrew Lang, dan Agama Wahyu tentang monoteisme.
Berpikir dan bersikap sesuai dengan aliran teologis yang dapat menunjang perkembangan IPTEK dan peningkatan etos kerja.
Membuktikan adanya Tuhan melalui kajian ilmiah, sehingga dapat memantapkan iman.
Bersikap dengan benar sesuai dengan prinsip dalam proses pembentukan iman
Bersifat dengan benar sesuai dengan prinsip dalam proses pembentukan iman.
Mengimplementasikan iman dengan ibadah dan amal saleh dalam kehidupan sehari-hari.
Menerangkan peranan iman dan takwa dalam menghadapi tantangan kehidupan modern, sehingga meyakini benar perlunya beriman dan bertakwa.

A. Pendahuluan
Aspek keimanan yang akan dikaji dalam tulisan ini adalah aspek kejiwaan dan nilai. Aspek ini belum mendapat perhatian seperti perhatian terhadap aspek lainnya. Kecintaan kepada Allah, ikhlas beramal hanya karena Allah, serta mengabdikan diridan tawakal sepenuhnya kepada-Nya, merupakan nilai keutamaan yang perlu diperhatikan dan diutamakandalam menyempurnakan cabang-cabang keimanan.
Sesungguhnya amalah lahiriah berupa ibadah mahdhah dan muamalah tidak akan mencapai kesempurnaan, kecuali jika didasari dan diramu dengan nilai keutamaan tersebut. Sebab nilai-nilai tersebut senantiasa mengalir dalam hati dan tertuang dalam setiap gerak serta perilaku keseharian.

Senin, 16 Mei 2011

Cara Berdo'a yang makbul / Mustajab

Doa orang yang makbul:

  1. Orang yang terdesak.
  2. Orang yang teraniaya/dizalimi.
  3. Anak yang berbuat baik terhadap kedua ibubapanya.
  4. Doa seorang Muslim yang tidak berbuat zalim & tidak memutuskan silaturrahim.

Tanda-tanda Doa Yang Makbul:
  1. Terasa sesuatu yang menakutkan.
  2. Menangis tatkala berdoa.
  3. Terasa menggeletar.

Cara-cara Berdoa:
  1. Bersungguh-sungguh semasa berdoa. Rasulullah s.a.w pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah amat menyukai orang yang bersungguh-sungguh semasa ia berdoa"
  2. Menghadirkan diri kpd Allah dengan penuh kekhusyukkan kerana Allah tidak menerima doa dari hati yang lalai.
  3. Hendaklah makanan, minuman, pakaian dan sebagainya dari harta yang halal kerana sesungguhnya Allah itu baik & menerima melainkan yang baik belaka.
  4. Doa itu bukan bertujuan untuk melakukan dosa, khianat, memutuskan silaturrahim & jangan sesekali memohon SEGERA dimakbulkan doa tersebut.
  5. Digalakkan memperbanyakkan menyebut Asmaul Husna, dimulai dengan bertaubat, istighfar, hamdalah serta selawat ke atas Rasulullah s.a.w & para sahabat.
  6. Sebelum berdoa, bersedekahlah terlebih dahulu (al-fatihah dan sebagainya).

Isi di dalam Ka'bah (Baitullah)

Tak banyak orang yang mempunyai kesempatan untuk masuk ke dalam Ka'bah. Bangunan berbentuk bujur sangkar yang menjadi pusat arah bagi umat Muslim yang melakukan shalat itu sebenarnya memiliki ruang yang cukup luas...

Dengan tinggi saat ini sekitar 39 kaki 6 inci (kira-kira 11 meter) dan ukuran total adalah 627 kaki persegi maka ukuran dalam Ka'bah adalah 42,64x29,52 kaki atau sekitar 12,7x8,85 meter. Ruangan di dalam Ka'bah diperkirakan mampu menampung sebanyak 50 orang.


Namun, tahukah anda, apa saja isi di dalam bangunan yang disucikan umat Islam itu? Ketua Islamic Society of North America (ISNA) atau Masyarakat Islam Amerika Utara pernah diberi kesempatan untuk masuk ke dalam Ka'bah di tahun 1998. Ternyata tak banyak benda yang terdapat di dalamnya.






Di dalam Ka'bah ternyata terdapat 3 pilar dan meja untuk meletakkan parfum. Di langit-langitnya tergantung beberapa lampu lentera. Tak disebutkan lampu lentera itu terbuat dari bahan apa. Namun pada tahun 1940-an, lampu itu dikabarkan terbuat dari emas dan bertatahkan permata serta mutiara.




Di dalam Ka'bah tak ada lampu listrik. Sementara tembok dan lantainya terbuat dari marmer. Tak ada satu pun jendela di bagian dalamnya dan hanya terdapat satu pintu untuk keluar-masuk. Langit-langit Ka'bah juga ditutupi selimut kain seperti halnya dinding bagian luarnya.

Tingkatan, Nama Neraka, dan Calon Penghuni Neraka

Nama-nama neraka:
1. Neraka Jahanam
- (Tempat orang-orang kafir (Al Ankabut 68), Orang-orang durhaka (Maryam 86)
- Bahan bakar emas dan perak

2. Neraka Lazhaa
Al Qur’an Surat Al Maarij 15-16
”Sekali-kali tidak dapat, Sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak, yang mengelupas kulit kepala”

3. Neraka Huthamah
Al Qur’an Surat Al Humazah 5-7 ”dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati”

4. Neraka Sa’iir
An Nisaa 10, ” Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka Sya’iir).

5. Neraka Saqar
Al Mudatsir 42-43. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak Termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat”)

6. Jahim
At Takaatsur 6. ”Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim”)

7. Hawiyah
Al Qari’ah 8) dan Adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas).

Nama Syurga, Tingkatan, dan Calon-Calon Penghuninya

urga (Al-Jannah) adalah suatu tempat di alam akhirat yang penuh dengan segala macam kenikmatan dan kesenangan.
Allah Swt. menjadikan tempat ini bagi hamba-Nya yang takwa. Antara lain diterangkan dalam surat Al-Baqarah ayat 82 sbb :
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, menjadi penghuni surga. Kekallah mereka didalamnya."

Gambaran tentang Surga di dalam Al-Qur'an antara lain sebagai berikut : surga seluas langit dan Bumi (Al-Hadid:21), di dalamnya terdapat pohon-pohon dan buah-buahan (Ar-Rahman:54,68, dan Al Waqi'ah :28,29,32-33), terdapat istana-istana dan mengalir sungai-sungai dibawahnya (Al-Furqan:10), tahta-tahta kebesaran dan ranjang-ranjang emas/permata (Ash Safaat:44 dan Al Waqi'ah : 15), serta ditemani bidadari-bidadari (Ar-Rahman : 72 dan Ad Dukhan : 54)

Isra' Mi'raj (kisah pertemuan nabi-nabi di langit kesatu sampai kesembilan)

Mikraj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah):

Didatangkan mi'raj (tangga) yang indah dari syurga. Rasulullah saw dan Jibril a.s. naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah).

Langit Pertama:
Rasulullah saw dan Jibril masuk ke langit pertama, lalu berjumpa dengan nabi Adam a.s. Kemudian dapat melihat orang-orang yang makan riba` dan harta anak yatim dan melihat orang berzina yang rupa dan kelakuan mereka sangat huduh dan buruk. Penzina lelaki bergantung pada susu penzina perempuan.

Langit Kedua:
Nabi saw dan Jibril naik tangga langit yang kedua, lalu masuk dan bertemu dengan nabi 'Isa a.s dan nabi Yahya a.s.

Langit Ketiga:
Naik langit ketiga. Bertemu dengan nabi Yusuf a.s.

Langit Keempat:
Naik tangga langit keempat. Bertemu dengan nabi Idris a.s.

Langit Kelima:
Naik tangga langit kelima. Bertemu dengan nabi Harun a.s yang dikelilingi oleh kaumnya Bani Israil.

Langit Keenam:
Naik tangga langit keenam. Bertemu dengan nabi-nabi. Seterusnya dengan nabi Musa a.s. Rasulullah mengangkat kepala (disuruh oleh Jibril) lalu dapat melihat umat baginda sendiri yang ramai, termasuk 70,000 orang yang masuk syurga tanpa hisab.